<< Home
Wednesday, February 28, 2007
Sandal Djepit
Kemarin sandalku ilang lagi di masjid, ini bukan untuk kali pertamanya sandalku hilang di masjid yang sama, tapi untuk yang kedua kalinya. Merek, jenis, warna dan ukuran keduanya
sama persis, Skyway, warna putih dengan size 10. kalo dipikir-pikir sebenarnya bukan ilang atau di curi, tapi tertukar. Aku yakin yang make sandal aku waktu pergi ke masjid dari
rumahnya pasti make sandal, gak nyeker. mungkin pas dia mau pulang dia pikir sandal aku punyanya, karena memiliki warna dan size yang sama. atau ada skenario laennya, sandal dia
ilang atau tertukar sama orang laen, jadi dari pada dia pulang dengan kondisi kaki nyeker ato telanjang kaki, trus sandalkulah yang jadi sasarannya.

Trus apa yang harus aku perbuat...?

Sebenarnya pengen juga nyari penggantinya yang sepadan gitu, sandal djepit juga, bukan sepatu ato sandal bagus yang mahal. tapi kalo di pikir-pikir dosa juga neh, ada perasaan bersalah,
kasihan khan si empunya sandal kalo aku pake, dia pasti akan mencari gantinya juga seperti aku, jadi terciptalah rantai yang tak putus, lingkaran setan, dimana setiap orang yang
sandalnya ilang akan berusaha mencari gantinya. kayak kejahatan di balas kejahatan, maka gak ada abis-abisnya. jadi secara tidak langsung aku turut andil dalam sebuah lingkaran kejahatan.

Alhasil aku pulang dengan kondisi nyeker, sebenarnya risih juga seh, soalnya sepajang jalan yang kulalui itu berdiri ruko-ruko dan di beberapa titik banyak orang jualan panganan sehingga
rame orang seliweran. jarak dari mes ke masjid gak tau pasti berapa meter tapi kalo di tempuh dengan jalan kaki kira-kira 10 menitan. lumayan hitung-hitung olah raga sekalian cuci mata,
setelah seharian duduk manis didepan komputer.

Mungkin ini nyang namanya ujian kali yaa..
gimana reaksi kita terhadap sebuah kehilangan, apakah kita menerimanya dengan lapang dada ato berkeluh kesah. Emang nilainya kecil, tak seberapa, tapi mau gimanapun juga sandal itu di peroleh dengan cara beli, dari sebuah usaha. yang pasti gak kapok untuk tetap ke masjid, percaya aja ada hikmah yang bisa di ambil dari setiap kejadian, tetap berusaha berpikiran positip.

posted by pulass @ 1:06 PM   9 comments
<< Home
Sunday, February 25, 2007
Selfish, Konservatif, Keras Kepala
Kalau di telaah makna dari setiap katanya bukanlah sebuah prestasi yang membanggakan. bahkan orang menganggap itu adalah suatu kekurangan, kelemahan yang harus di buang jauh-jauh.
Selfish, yang bersifat mementingkan diri sendiri, keegoan, Konservatif, yang selalu bertahan dari sebuah perubahan, bahkan dibilang phobia akan sebuah perubahan, keras kepala, suatu sikap yang tidak mau menerima sebuah nasehat, padahal nasehat yang di berikan adalah bertujuan baik dan dianggap benar oleh pemberi nasehat berdasarkan kacamatanya.
Separah itukah, se complicated gitu kah diriku..?

sah-sah saja kalau kamu menganggap atau menilai diriku seperti itu. kamu berhak menggunakan parameter atau formula yang kamu anggap memiliki kapabilitas untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. sebuah parameter yang kamu yakini kebenarannya.

setengah tahun waktu buat aku menelanjangi diriku, bahkan selama kita masih berhubungan, aku akan terus berusaha menelanjangi diri, kamu bisa melihat diriku, tanpa
tabir yang menutupi. tanpa topeng kepura-puraan yang menutupi wajah sehingga akhirnya
kelihatan aslinya setelah apa yang diingkannya terpenuhi.

Aku tidak berusaha untuk menyangkal atau membenarkan. tulisan ini bukan bermaksud untuk sebuah pembelaan atau untuk merubah penilain kamu terhadap aku, jauh..jauh dari itu semua. Aku nggak menganggap tuduhan itu suatu dosa atau suatu aib yang sangat memalukan sehingga aku akan berusaha untuk menyangkal atau membantahnya.

Tidak ada penyesalan sedikitpun dari apa yang kulakukan selama ini, aku berusaha jujur pada
diriku sendiri, berusaha menjadi diri sendiri, walaupun terkadang sulit untuk membedakan
apa yang di sebut keras kepala dengan memegang prinsip.

Selamat...akhirnya kamu dapat menilai aku dengan parametermu, kamu telah memberi point
Selfish, Konservatif dan Keras Kepala. Kamu nggak salah dan jangan pernah merasa bersalah.
karena benar dan salah adalah relatif, bukan suatu yang mutlak. apalagi menyangkut sebuah
penilaian, dimana setiap orang memiliki parameter yang berbeda-beda sebagai tolak ukur.

disclaimer : tulisan ini bukanlah sebuah penyangkalan atau pembelaan apalagi sebuah pembenaran. ini adalah sebuah pepesan kosong yang dihasilkan disaat menunggu fajar menyingsing di balik bukit.
posted by pulass @ 7:59 AM   1 comments
About Me


Name: pulass
Home: Indonesia
About Me: Segumpal daging yang berusaha mencari jati diri...
See my complete profile

Yang Kemarin
My Document
Blog Roll
Shout Box
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x