"mas.." terdengar panggilan lirih di belakang telinga, sekilas ku alihkan perhatianku
kebelakang. mmmhh..akhirnya datang juga, setelah setengah jam aku menunggu. di
temanai segelas "signorita" dan harian nasional "Media Indonesia". sebenarnya bukan kesalahan dia yang datangnya terlambat, ini karena saya yang memberitahunya secara tiba-tiba.
dua puluh menit sebelum sampai di ICBIC, tempat di mana nanti kita bertemu, saya mengirim pesan singkat kalau saya lagi on the way. ternyata dia belum siap, dia masih sibuk, masih berkutat dengan seabrek kerja rutinnya. maklumi saja anak rantau, smua serba sendiri. masak, nyuci,strika..pokoknya semuanya..

bukannya mau kasih surprise ato kejutan, karena waktu itu kondisi cuaca memang gak
bersahabat. mood-moodan, kadang hujan trus tiba-tiba panas ato panas tiba-tiba hujan bener-bener susah di prediksi. takutnya kalau jauh-jauh hari udah di tentukan tempat dan
waktunya, bisa gagal karena hujan. jadi pas on the way-nya kasih kabar..kalo sebentar lagi nyampe..
"mau minum apa..?" tawarku setelah dia duduk di depan ku...
mmmhh..ini tokh gadis yang selama ini kukenal lewat skype. Sekilas ku tatapi dirinya, kucermati setiap gerak gerik matanya.

"signorita" jawabnya halus..

Racikan kopi dan ice cream di padu dengan taburan cream putih..seolah-olah membentuk sebuah tumpukan salju. seperti janji saya kepada dia sebelumnya, saya akan mengenalkan kepadanya, sesuatu yang membuat saya jatuh cinta, sesuatu yang membuat saya merasa rindu, sesuatu yang dapat menghilangkan kejenuhan. dia tidak harus seperti saya, mencintai apa yang saya cintai, tapi saya akan mengenalkan kepadanya apa yang saya cintai, dengan sejuta alasan dan penjelasan mengapa saya bisa sampai mencintainya, dengan harapan dia akan menerimanya, dia akan menyukainya.

lima menit pertama dilalui dengan kekosongan, sekedar pertanyaan basa-basi..ohh..akhirnya ketakutan itu datang juga, ketakutan akan suasana yang kaku, saling diam, saling bisu, tidak seperti masa sebelum-sebelumnya, masa ketika ngobrol di skype, penuh canda tawa walaupun terkadang agak serius..
apakah harus sampai disini, bertatap muka, sekedar mengucapakan kabar terus berpisah pulang ke rumah masing-masing..ohh tidaak..
sia-sialah perjalananku, perjalanan jauh menyebrang pulau selama satu jam, belum lagi
penyiksaan di dalam teksi, penumpang sebelah tanpa rasa berdosanya merokok, asapnya yang mengepul membuat dadaku sesak.seharusnya dia sadar, dia ngliat sekelilingnya, peka dengan gerakan-gerakan menyindir kalo orang lain merasa terganggu dengan perbuatannya..fuiihh..
perlahan-lahan suasanan mulai mencair, tidak tahu siapa yang memulai duluan, yang pasti obrolan-obrolan ringan meluncur, semua topik menjadi bahasan kita mulai dari pekerjaan kita masing-masing, aktivitas kehidupan sehari-hari. sampai urusan perjalanan hidup, kenapa sampai terdampar di pulau ini.

waktu..waktu...karena waktu kami bertemu dan karena waktu juga kami berpisah..
akhirnya pukul 21.00 kami memutuskan berpisah. kembali keperaduan masing-masing.
setelah 6 jam kami bertemu dan bercerita di sebuah meja yang terletak di sudut cafe di panbill mall Muka Kuning.